9.04.2014

#Sepenggal Cerita #Mawekim di tengah guyuran hujan


Lokasi  : Sentani – Abepura
Cuaca  : Mendung berawan

Cuaca dihari ini sangat tidak mendukung. Ketika aku melihat jarum jam arloji tanganku ternyata tepat pukul 12.00 WIT. Wah, aku telat nii. Sebelumnya aku telah membuat janji dengan dosen pada jam 11 – 13.00 di prody tercinta #PBS-BE untuk konsultasi proposal Skripsi. Aku kenakan celanapanjang berbahan dasar jeans dengan terburu-buru, langsung aku pergi dari rumah mengendarai sepeda mkotor. Jarak rumah ke kampus sangat jauh, dari kabupaten Jayapura ke kota Jayapura. Kurang lebih kurang lebih 500 km.  ketika aku hendak keluar, hujan pun ikut mengiringi langkahku. Aku tetap menempuh perjalanan yang kurang lebih memakan waktu 30 menit.  Dalam perjalanan, hujan semakin deras-dan deras lagi. Dengan keadaan terpaksa aku memutuskan untuk berhenti mencari tempat teduh di Telaga Maya #Sentani hampi 30 menit lebih. Hujan tak kunjung berhenti, dengan semangat akan bertemu dosen pembimbingku, aku melanjutkan perjalanan. Ketika mendekati expo, hujan semakin lebat. Akhirnya saya memutuskan untuk membeli sebuah mantel hujan atau dalam Bahasa inggris disebut raincoat. Karena kedinginan, dan bdan telah basa kuyup, degnan segera aku mengenakan raincoat tersebut sambil menanyakan berapa harganya. “Delapan puluh lima ribu rupiah,” kata penjaga took itu. Akupun memutuskan untuk membelinya. ketika aku memasukkan tangan kedalam saku celana, ternyata dompetnya telah hilang. Dalam dompet tersebut, terdapat kartu-kartu penting, seperti 2 kartu ATM, KTP, KPM, SIM, kartu Anggota Missionaris, Parport, kartu Kesehatan, dan beberapa kartu terpenting lainnya beserta sejumlah uang (IDR. 850.000.00.) Wah kalau untuk uang, tak jadi masalah, tetapi kartu-kartu terpenting.
Namun dengan hati yang tak menyesal, aku tetap semangat untuk melanjutkan perjalanan dari waena ke kampus UNCEN tercinta. Ketika sampai di prody, ternyata dosen pembimbingku masih menunggu aku. Walau badan basah kuyup, dengan semangat aku tetap tersenyum dan menyapa beberapa teman-temanku dan dosen-dosen disekitar situ. Akupun menunggu giliran untuk konsultasi. Setelah konsul, jam telah menunjukkan 15.10 WIT. Hujan tetap mengguyur seantero kota Abepura dan sekitarnya. Tak menunggu lama, aku tetap bersemangat dan melanjutkan perjalanan pulang dalam keadaan hujan-hujan.
Aku tak mencari tempat berlindung, terus saja aku pulang hingga sampai di rumah Sentani, dan hujan pun telah berhenti seiring menanti kepulangan aku. Dengan santainya aku muengenakan  jaket. Dalam pikirku, telah hilang sudah dompet kesayanganku semenjak aku SMP kls 2 hingga kini. Ketika aku hendak keluar rumah, ternya dompet tersebut jatuh di halaman rumah. Hanya dalam hati aku berkata, “TERIMA KASIH TUHAN UNTUK SEMUANYA INI.”

No comments: