2.10.2019

OPEN OUR MIND-- GGRI-P JAMAN NOW

OPEN OUR MIND-- GGRI-P JAMAN NOW
By. Matius Mawekim


A. SEJARAH SINGKAT GGRI SECARA UMUM
Contoh Alat Transportasi Jaman Now
 #Sungai Digul
Contoh Alat Transportasi Jaman Old
Gereja-Gereja Reformasi Indonesia atau sering disingkat dengan sebutan GGRI adalah salah satu aliran reformasi yang dibawa oleh Belanda pada masa penjajahannya ke Indonesia. Gereja Reformasi ini hanya ada di Kalimantan Barat dengan singkatan Gereja-Gereja Reformasi Kalimantan (GGRK), Nusa Tenggara Timur (NTT) sengan sebutan Gereja-Gereja Reformasi Indonesia Nusa Tenggara Timur (GGRI-NTT), dan Gereja-Gereja Reforasi Irian Jaya (GGRII). Namun karena penggunaan nama Irian Jaya berubah menjadi Papua, maka nama Gereja pun ikut berubh, yakni Gereja-Gereja Reformasi Indonesia Papua (GGRI-P).

Untuk lebih jelas dalam mempelajari sejarah Gereja Reformasi, saya sarankan untuk anda agar mempelajarinya di Badan Pusat Sinode (BPS) GGRI-P di Jayapura Papua. Juga bisa menanyakan langsung ke Sekertaris Sinode Bapak Pdt. Yan Wambrauw, S.Th, M.Th. beliau sangat tahu tentang sejarnya.

A. SEJARAH SINGKAT GGRI-P SECARA KHUSUS
Selepas dari sejarah yang telah dipaparkan di atas, Pelayanan GGRI-P berdasarkan tahun-tahun kejayaannya pada zaman dahulu hingga sekarang lebih berorientasi pada pelayanan iman bagi mereka yang berada di pegunungan, lembah-lembah, pantai-pantai bahkan di daerah rawa-rawa seluruh pelosok tanah Papua. Dahulu pada zaman ZGK GGRI-P sangat Aktif dalam pelayanannya. Menurut sejarahnya, pelayanan GGRI-P secara umum dan pertama dimulai di kampung Kouh, distrik Kouh Kabupaten Boven Digoel. Ibadah bertama dipimpin oleh Pdt. Mk. Drost (maaf mengingat ejaan nama yang saya belum tau baik maka saya tidak cantumkan nama yang jelas), beliau berkhotbah pada tanggal 10 Agustus tahun 1956. Pada jaman tersebut, kebanyakan bapak-bapak pelayan yang direkrut oleh ZGK untuk melayani gereja di daerah selatan Papua adalh berasal dari daerah utara. Misalnya sebut saja, Bapak Moeseri, Bpk Maboro, Randongkir, bapak Womsiwor, Wambrauw, dll yang tidak sempat disebutkan.
 
B. GGRI-P WILAYAH BOVEN DIGOEL
Dewasa ini sejalan dengan proses perkembangan arus pembangunan Fisik (Bangunan dan atau Gedung) maupun Non-Fisik (Pembangunan Iman) yang kini sedang bergulir dalam segala bidang, termasuk di Tanah Papua, GGRI-P wilayah Boven Digoel. Mula-mula pelayanannya dilakukan di satu tempat. Namun seiring perkembangan jaman, umatny semakin banyak kini jemaatnya telah mekarkan menjadi 3 (tiga) greja, yaitu,
1. Gereja Lahairoi di belakang Rumah Pnt. David Mahuze pendeta yang memimpin disitu yakni: Pnt. Iginasius Amotey, S.Th. kini telah memiliki gedung resmi namun belum digunakan berlokasi di Km3 Kampung Persatuan Distrik Mandobo, Kab. Boven Digoel;
2. Gereja Ds. Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah;
3. Pos Pekabaran Injil (Pos PI) Kali Mak Tanah Merah. Diakomodir oleh sdr. Orgenes Asmuruf, SE. gereja ini dipimpin oleh Pnt. Bastian Kunumko

C. GGRI-P JEMAAT Ds. Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah-Boven Digoel
Gereja ini baru berusia ±5 tahun dan dibawah pembinaan gereja Kawagit. Mula-mula gereja umat yang berada di gereja tersebut beribadah di gereja Lahai Roi Tanah Merah, namun mengingat perkembangan jaman dan umat yang cuku banyak serta beberapa hal maka dimekarkanlah gereja tersebut dengan nama Gereja Ds. Mk. Drost Ambnggo Tanah Merah. Beralamat di Jalan Vankam SMA Kampung Sokanggo Tanah Merah, Distrik Mandobo Kab. Boven Digoel-Papua.  Untuk diketahui bahwa Jemaat Ds. Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah dengan jumlah anggota jemaat tetap (sementara) yang sudah didata dan dikunjungi  sebanyak ±70 orang dan simpatisan diperkirakan sekitar 800-san orang; sehingga jumlah rata-rata sekitar ±870 anggota jemaat. Ada banyak yang belum didata sehingga data yang disampaikan bukan final. Serta dengan daya tampung gedung  yang telah dibangun bersumber dari dana Afirmasi Kab. Boven Digoel ±25 m x 10 m telah rampung dan sudah digunakan kurang dari setahun berjalan.
Mengingat sejak awal mula masuknya Pekabaran Injil (PI) pada tanggal 10 Agustus tahun 1956, secara khusus Gereja- Gereja  Reformasi  Indonesia (GGRI) masuk di wilayah pedalaman Papua di  Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel  yang baru saja dimekarkan oleh Kabupaten Merauke hingga saat ini belum ada pembangunan Gedung  Gereja Reformasi yang layak dipakai oleh Jemaat  dari Jemaat ds. MK Drost Ambonggo Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel Provinsi Papua. Berdasarkan amanat Kristus  (Matius  28 :19- 20 ), bahwa inti dari pada tugas gereja adalah pemberitaan Injil khusus, pelayanan Sakramen dan Pendirian Gereja setempat oleh sebab itu dengan pekabaran Injil dan pelayanan pembangunan Gereja, orang diselamatkan.
Dengan demikian, dalam hal ini tidak  tertingal dengan Gereja-Gereja  lain di Tanah Papua ini maka sekarang ini majelis jemaat sedang merencanakan dan akan membangun Ruang Konsistori. Juga sedang merencanakan untuk perpanjangan gedung gereja   ds. MK Drost Ambonggo Tanah Merah.

D. PELAYANAN JEMAAT MK. DROST AMBONGGO TANAH MERAH
Dalam melayani domba-domba Allah, sangat diperlukan seorang yang  aktif dalam melayani di gereja tersebut. Selama ini yang saya ketahui tetang pelayanan dalam gereja tersebut, belum adala pelayan tetap. Yang ada hanyalah seorang pendeta Konsulen dari Kawagit, Distrik Kawagit Boven Digoel, Bpk. Pdt. Yulianus Kiyam, S.Th. beliau merupakan pendeta konsulen yang mendampingi Gereja Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah. Gereja tersebut hanya mempunyai beberapa Penatua, diantaranya. Pnt. Adonia Yalengkatu, S.Th (Ketua Majelis), Pnt. Markus Yaiwap, Pnt. Sadrak Saikembit, SE, Pnt. Soho Yahanini, dll yg tidak sempat disebutkan. Selama ini majelis jemaat sedang bergumul untuk mencari pelayan tetap. Adapun beberapa kegiatan yang saya dilakukan yakni: Sekolah Minggu, Kegiatan PKM, Kegiatan IBU” dll


E. PELAYAN / PENDETA di Greja Ds. Mk. Drost
Terkait pelayanan perkembangan gereja ke depan maka perlu memilih seorang pelayan dan diteguhkan untuk Melayani domba-domba Allah di wilayah GGRI-P khususnya Boven Digoel (Jemaat Ds. Mk. Drost).
Terkait hal ini, Majelis Gereja telah merencanakan untuk pemanggilan Pelayan atas nama Okto Boling, S.Th, M.Th; Pemanggilan ini dilakukan sesuai prosedur dan dokumen Rencana Pemanggilan sudah disampaikan ke Klasis Digul Sauw sesuai prosedur Tata GGRI-P.
Menurut Adonia Yalengkatu, “Dalam aturan GGRI Jika membutuhkan seorang,Pelayan/Hamba Tuhan (Pendeta), Majelis dan Jemaat setempat yang memanggil Pelayan, bukan GGRI secara umum yang memanggil. Karena yang membutuhkan seorang pelayan adalah majelis dan jemaat.”
Dalam pemanggilan Pelayan juga perlu memperhatikan tata cara/dokmatika GGRI, tidak sembarang atau asal panggil. Pelajaran hari ini sekedar berbincang-bincang dengan Pnt. Adonia Yalengkatu, S.Th, beliau menjelaskan betapa ketatnya aturan GGRI untuk menjadi seorang pelayan. Ada aturan-aturan dalam pemanggilan. Dalam aturan GGRI juga terdapat hal yang menjelaskan bahwa “Jika membutuhkan seorang Pelayan/Pendeta, pemanggilan pelayan bisa kepada orang GGRI asli juga bisa kepada orang Non-GGRI sesuai dengan aturan GGRI yang berlaku.” Ditambahkannya lagi bahwa beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pemanggilan Pelayan antara lain:
1. Majelis Gereja setempat mengadakan Rapat atas perencanaan terkait pemanggilan Pelayan;
2. Majelis menetapkan nama calon Pendeta dalam rapat majelis;
3. Majelis Gereja setempat mengadakan Rapat koordinas dengan jemaatnya atas perencanaan pemanggilan calon pendeta;
4. Setelah rapat koordinasi dengan jemaatnya, Majelis Gereja setempat membuat pengumuman tentang pemanggilan calon Pelayan yang namanya telah dicantumkan ±3 / 4 kali pengumuman dalam warta jemaat; (sejauh ini jemaat Ds. Mk. Drost Ambonggo TMH telah mengumumkan nama Okto Boling, S.Th, M.Th) sebanyak 3X, minggu depan 17 Februari 2019 akan diumumkan untuk yang terakhir kali).
5. Tahapan selanjutnya setelah pengumuman, majelis gereja membuat surat pemanggilan kepada calon pendeta tersebut;
6. Berikutnya adalh, menunggu surat balasan dari calon pendeta tersebut;
7. Jika sudah ada surat balasan dari calon pendeta tersebut, tahapan selanjutnya adalah Pengumuman Penetapan;
8. Dan akhirnya membuat Surat Keputusan (SK) Pemanggilan Pendeta;

Perlu diketahui bahwa, gereja Ds. Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah sedang melakukan pemanggilan Pendeta sesuai prosedur.
F. SALAM
Dari tempat sejarah pembuangan Bungkarno, di atas tanah Reformasi, kami sekeluarga besar Gereja Ds. Mk. Drost Ambonggo Tanah Merah mengucapkan:
“Salam, Kiranya Tuhan yang empunyai Karunia memberkati kita masing-masing!”