8.13.2022

BALUT (Surat Tradisional Orang Wambon) oleh Matius Mawekim


BALUT

(Surat Tradisional Orang Wambon)

Ditulis oleh Matius Mawekim




Surat adalah alat komunikasi tertulis dalam sebuah kertas sebagai sarana informasi dan komunikasi kepada pihak lain baik atas nama pribadi atau instansi yang memiliki persyaratan khusus berupa notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Surat dibutuhkan sebagai suatu sarana komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis. Dengan adanya surat maka seseorang, perusahaan atau organisasi diharapkan dapat menyampaikan informasi secara lengkap, sesuai dan dapat dipercaya. Menurut Barthos (2005), surat adalah alat komunikasi tertulis berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Biasanya Surat terbagi atas Jenis dan Wujudnya, misalnya Kartu Pos, Warkat Pos, dan lain sebagainya.


Demikian halnya dengan surat tersebut diatas, Orang Wambon juga memiliki surat yang bentuknya tradisional namun fungsinya sama. Surat tersebut dalam Bahasa Wambon disebut Balut. Balut dibutuhkan sebagai suatu sarana komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi berupa menancapkan lidi Sagu pada gaba-gaba sagu.


Dengan kata lain bahwa, balut adalah jenis pesan singkat yang biasanya orang wambon gunakan lidi sagu lalu ditancapkan pada Pelepa Sagu yang tulangnya sudah dikeluarkan. Surat tradisional berupa Pesan singkat ini bisanya digunakan oleh Orang Wambon karena praktis sebagai symbol pengganti kertas. Pesan singkkat yang dikenal sengan sebutan Balut biasanya digunakan pada jaman dahulu oleh orang tua kami dari Suku Wambon dalam rangka merayakan Pesta/Acara Nikah, Pesata Panah Babi, Pesta Ulat Sagu, Pesta Bungkus Buah Merah, dll. Balut ini bisanya digunakan pake gaba sagu dan lidi sagu. Setiap lidi ditancapkan pada gaba sagu, misalnya perhitungan 1 minggu. Dalam 1 minggu ada 6 hari maka lidi yang ditusuk pun ada 6 buah lidi yang akan ditusuk pada gaba sagu. Setelah lidi sagu tersebut ditancapkan pada gaba. Setelah ditancapkan, orang Wambon akan membagikan kepada dusun-dusun tetangga sebagai surat undangan. Setiap gaba sagu menandakan dusun, misalnya 5 dusun/marga tetangga yang hendak diundang, maka gaba sagu pun dipotong sebanyak 5 potongan yang akan ditancapkan lidi sagu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diktahui tentang Balut:


1. Ap aitu Balut?

Balut adalah alat komunikasi orang berbentuk simbolpengganti sebuah kertas sebagai sarana informasi dan komunikasi kepada pihak lain baik atas nama pribadi atau kelompok orang yang memiliki persyaratan khusus berupa notasi, pemakaian bahasa yang khas secara lisan serta pencantuman tanda dengan Lidi Sagu dan Pelepah bisanya digunakan untuk mengundang orang di dusun tetangga. 


2. Siapa yang bisanya gunakan Balut tersebut? 

Balut ini bisanya digunakan oleh Masyarakat Suku Wambon. Suku Wambon adalah salah satu Suku terbesar yang berdiam di Pinggiran Sungai Digul Bagian Atas.


3. Mengapa balut itu digunakan? 

Balut digunakan sebagai pengganti surat modern (kertas) yang simple dan praktis bagi orang Wambon



4. Kapan dan dimana Balut digunakan?

Balut biasanya digunakan pada saat Pesta-pesta Adat, misalnya Pesta Kawin, Pesta Babi, Pesta Ulat Sagu, Pesta Buah Merah, dan lain sebagainya. 





5. Bagaimana cara pembuatan Balut?

Balut bisanya dibuat dengan dengan Gaba-gaba sagu kering dan lidi Sagu. Langka pembuatannya sebagai berikut:

a. Ambil gaba sagu kering atau mentah beberapa buah tergantung berapa jumlah marga/dusun tetangga yang hendak diundang;


b. Keluarkan tulangnya dan ambil gabahnya;

c. Ambil daun sagu dan keluarkan daunnya,  ambil tulang daunnya. Lidi bisa dalam jumlah banyak;

d. Patah setiap lidih sagu yang sudah diambil tersebut sepancang kurang lebih 5 cm dan tancapkan satu sisi pada gabah sagu yang sudah disiapkan;

 e. Balut/Surat Tradisional Orang Wambon Siap didistribusikan.

f. Bagaimana cara mengundang/membagikannya?

Cara membagikan Balut sama seperti membagikan surat undangan modern pada umumnya. Petugas/utusan dalam Bahasa Wambon disebut Somei akan mengantar surat (BALUT) tersebut ke setiap dusun/marga tetangga yang hendak diundang. Jika 5 dusun/marga yang diundang, maka gaba-gaba yang dipotong pun ada 5 buah potongan gaba. Dalam 5 buah potongan gabah tersebut, akan ditancapkan lidi. Fungsi Lidi disini sebagai pengganti HARI. 

Setiap lidi yang ditancap, melambangkan hari. Jika lidi sebanyak 6 Pada saat tamu undangan hendak ke Pesta, mereka wajib bawa gaba sagu yang telah ditancapkan lidi tersebut. 

Jika pesta akan terjadi padi hari keenam, maka setiap hari orang yang telah diuncang akan cabut lidi mulai dari lidi ke satu hingga lidi ke lima, dan menuju ktempat pesta. Hari teakhir mau masuk pesta, mereka akan cabut lidi yang terakhir dan masuk ke tempat pesta sambal menunjukkan lidi tersebut. 


terus ikuti ya.. saya akan update cerita selanjutnya..



No comments: