Matthew bersama teman-teman Niigata group at Yahiko sky-land |
Pada awalnya, aku tak pernah punya gambaran kecil pun untuk menengok Jepang. Namun, sang kahlik mempunyai rencana-Nya tersendiri. “Saya terpilih berangkat Jepang?” itulah satu pertanyaan yang keluar dari mulutku ketik terkagum mendengar bahwa Program JENNESYS 2.0 bekerja sama dengan Universitas Cenderawasih, Jayapura Papua, akan memberangkatkan sepuluh mahasiswa terbaiknya bersama beberapa mahasiswa/i PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS (Perguruan Tinggi Swasta) se-Indonesia ke Jepang selama seminggu lebih. Saat itu aku mengikuti program JENESYS 2.0 yang bertemakan Social Community. Kami berangkat ke Jepang via JAL, pada 17 Juni 2014.
Matthew at Narrita International Airport |
Sungguh bahagianya sebagai anak ufuk timur Indonesia, pedalaman Boven Digoel yang berkesempatan untuk melihat secara dekat Negara yang dijuluki negeri sakura itu. Tak terasa aku telah menginjakkan kaki di Bandara Internasional Narita. Kami pun dijemput dan dibagi menjadi dua group, yakni grup Niigata dan Yamagata. Aku termasuk dalam group Niigata dengan tujuan mengunjungi kampung Wakatochii. Kami pun menuju hotel Shinjuku Washinton untuk menginap.
Sinkansen. Itulah nama kreta tercepat di dunia yang aku dan teman2 tumpangi, dan merupakan pengalaman pertama aku naik kreta. Maklum di Papua tidak ada kreta jadi, hihihi. Museum demi museum kami pun menengok, misalnya Edo-Tokyo Muesum, Miraikan, The Niigata Prefectural Museum dan beberapa tempat2 wisata menarik yang ada di Jepang pun kami mengunjungi.
Makanan Kesukaan |
Matthew foto bersama dengan Ibu Host family setelah pengalungan Noken |
Pada malam terakhir di kampung itu , kami saling memberikan hadiah. Hadiah yang aku telah bawa dari Papua yaitu Noken. Aku berikan kepada bapak dan ibu homestay aku. Betapa bahagianya ketika home family itu menerimanya. Aku mengalungkan noken itu dan berpesan, “Suatu saat aku akan kembali ke Wakatochii.” Dan beliau mengatakan bahwa, “ini merupakan hadiah terindah” dari Indonesia (Papua).
Pengalaman yang sangat berharga dalam hidup saya setelah pulang adalah, Disiplin waktu dan Anti buang sampah sembarangan. “Cool Japan.” Terimakasih Telah membaca blog ini.
No comments:
Post a Comment