PERJAMUAN KUDUS AKHIR TAHUN 2014 JEMAAT JOHANES CALVIN WAENA
Pdt. Yan Wambrauw, S.Th,sedang mempersiapkan Misah |
Jayapura- Hari ini Minggu 21 Desember 2014, Gereja-Gereja
Reformasi Indoesia-Papua (GGRI-P) Warga jemat Yohanes calvin Waena merayakan
satu moment yang tak dilupakan, yaitu Pesta paska jika dalam perjanjian lama
dan kini pada perjanjian baru lebih dikenal dengan sebutan Perjamuan Kudus. Misah
yang dipimpin langsung oleh Pdt. Yan Wambrauw, S.Th itu sangat meriah, dimana
beberapa bapak-bapak penatua menyediakan tempat dan mempersilahkan para undangan
untuk hadir dalam Meja tersebut. Terlihat warga jemaat melangkah dengan semagat
yang timbul oleh karena Iman sambal menempati setiap tempat yang telah
dipersiapkan.
Dalam ibadah ini hamba Tuhan mengambil refleksi renungan dari
buku 1 Korintus 11:17-34. Perjamuan Kudus dan Kabar Baik, merupakan dua hal
yang tidak bisa dipisahkan. Ibarat dua sisi mata uang yang saling berpadu dan
tidak terpisahkan. Di sisi lain, Perjamuan Kudus dan memberitakan Kabar Baik
punya relasi yang sangat erat dengan pola, cara dan gaya hidup kita
sehari-hari. Apa yang kita lakukan di dalam ibadah akan diuji kualitasnya dalam
arena atau lapangan hidup kita.
Pada hari ini, semua jemaat yang telah dikunjungi menghadiri
meja perjamuan. Dan dalam ibadah perayaan yang dipimpin Pendeta Yan Wambrauw, S.Th
menyampaikan beberapa point-point penting.
1. Apa itu Perjamuan Kudus dan Kabar Baik? Perjamuan Kudus
adalah "Sarana kasih karunia dari Yesus bagi kita umat tebusan-Nya untuk
melakukan intropeksi dan refleksi hidup rohani kita dalam mengikut Dia serta
memulihkan kekuatan iman dan harapan kepada-Nya - 1 Korintus 11:23-26. Kabar
Baik adalah "Berita kasih karunia Allah kepada manusia berdosa yang sebenarnya
manusia tidak pantas atau tidak layak menerimanya" . Kabar Baik adalah
berita tentang adanya pengampunan dosa melalui Tuhan Yesus Kristus bagi setiap
orang berdosa.
2. Mengapa Perjamuan
Kudus dan Kabar Baik Penting bagi Gereja? Perjamuan Kudus dan Kabar Baik itu
penting bagi gereja karena, pertama, Tuhan Yesus memerintahkannya - perintah
untuk memberitakan Injil - Mat. 28:19-20 dan perintah untuk melaksanakan
Perjamuan Tuhan - 1 Kor. 11:25. Selain Perjamuan Kudus dan Memberitakan Injil
merupakan perintah Tuhan Yesus, juga menjadi selebrasi iman di dalam Yesus
Kristus, di mana kita telah dibebaskan dari masa lalu yang gelap, sehingga kita
bisa hidup secara pasti pada masa kini dan menatap masa depan dengan penuh
pengharapan - 1 Kor. 10:16-17; 11:24-26; 11:26.
Warga Jemaat Sedang mempersiapkan |
3. Bagaimana
sepantasnya mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan Pemberitaan Kabar Baik?
Sikap yang tepat ketika mengikuti Perjamuan Kudus ialah menyingkirkan sikap
yang tidak pantas - "...cara yang tidak layak ..." - 1 Kor. 11:27-29.
Ada yang ikut Perjamuan Kudus tapi belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pribadi - "tanpa mengakui tubuh Tuhan" - 1 Kor. 11:29.
Ada yang tidak menguji hatinya secara benar di hadapan Tuhan ketika mengikuti
Perjamuan Kudus - "...hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya ..."
- 1 Kor. 11:28. Menumbuh-kembangkan cara hidup sebagi pengikut Yesus Kristus.
Perjamuan Kudus mendorong kita untuk semakin mensyukuri kasih karunia Tuhan.
Perjamuan Kudus seharusnya membuat hidup kita semakin lebih baik dari hari
kemarin. Perjamuan Kudus seharusnya menyemangati kita untuk lebih peduli kepada
sesama. Perjamuan Kudus seharusnya menggairahkan kita untuk menjadi saksi Yesus
Kristus dimanapun kita berada. Hanya iman Kristen satu-satunya yang menyatakan
bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah Allah. Perjamuan Kudus merupakan
suatu anugerah yang besar diberikan pada setiap kita orang berdosa yang tidak
layak menerimanya. Perjamuan Kudus menjadi momentum yang mulia bagi kita untuk
memulihkan komitmen kita kepada Yesus Kristus dan pekerjaan-Nya di dunia ini.
Warga Jemaat Sedang Merayakan Perjamuan |
Dalam setiap perayaan Perjamuan kudus, yang paling penting adalah
HATI dari setiap individu yang tidak hanya makan roti dan minum anggur,
melainkan bagaimana orang tersebut menerima Yesus Kristus sebagai Sang Juru
Selamat penebus Dosa. Dalam misah pagi itu, Pendeta Yan Wambrauw, S.Th juga
menjelaskan jika orang yang merasa dalam dirinya belum siap, sebaiknya jangan
ia memaksa untuk mengambil bagian dalam Meja perjamuan karena (1 Kor.11:28), dank
arena sesuai dengan 1 Kor.11:29), itu
sangat berbahaya dalam hal ini akan membawa kutuk bagi dirinya sendiri. Sungguh betapa bahagianya dalam Misah pagi
tadi. Misah tersebut berjalan penuh hikma hingga selesai.
SELAMAT MERAYAKAN PESTA PERJAMUAN KUDUS.