1.09.2015

PERJAMUAN KUDUS AKHIR TAHUN 2014 JEMAAT JOHANES CALVIN WAENA


PERJAMUAN KUDUS AKHIR TAHUN 2014 JEMAAT JOHANES CALVIN WAENA

 Penulis: M. Mawekim


Pdt. Yan Wambrauw, S.Th,sedang mempersiapkan Misah

Jayapura- Hari ini Minggu 21 Desember 2014, Gereja-Gereja Reformasi Indoesia-Papua (GGRI-P) Warga jemat Yohanes calvin Waena merayakan satu moment yang tak dilupakan, yaitu Pesta paska jika dalam perjanjian lama dan kini pada perjanjian baru lebih dikenal dengan sebutan Perjamuan Kudus. Misah yang dipimpin langsung oleh Pdt. Yan Wambrauw, S.Th itu sangat meriah, dimana beberapa bapak-bapak penatua menyediakan tempat dan mempersilahkan para undangan untuk hadir dalam Meja tersebut. Terlihat warga jemaat melangkah dengan semagat yang timbul oleh karena Iman sambal menempati setiap tempat yang telah dipersiapkan.
Dalam ibadah ini hamba Tuhan mengambil refleksi renungan dari buku 1 Korintus 11:17-34. Perjamuan Kudus dan Kabar Baik, merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Ibarat dua sisi mata uang yang saling berpadu dan tidak terpisahkan. Di sisi lain, Perjamuan Kudus dan memberitakan Kabar Baik punya relasi yang sangat erat dengan pola, cara dan gaya hidup kita sehari-hari. Apa yang kita lakukan di dalam ibadah akan diuji kualitasnya dalam arena atau lapangan hidup kita.  
Pada hari ini, semua jemaat yang telah dikunjungi menghadiri meja perjamuan. Dan dalam ibadah perayaan yang dipimpin Pendeta Yan Wambrauw, S.Th menyampaikan beberapa point-point penting.
1. Apa itu Perjamuan Kudus dan Kabar Baik? Perjamuan Kudus adalah "Sarana kasih karunia dari Yesus bagi kita umat tebusan-Nya untuk melakukan intropeksi dan refleksi hidup rohani kita dalam mengikut Dia serta memulihkan kekuatan iman dan harapan kepada-Nya - 1 Korintus 11:23-26. Kabar Baik adalah "Berita kasih karunia Allah kepada manusia berdosa yang sebenarnya manusia tidak pantas atau tidak layak menerimanya" . Kabar Baik adalah berita tentang adanya pengampunan dosa melalui Tuhan Yesus Kristus bagi setiap orang berdosa.
 2. Mengapa Perjamuan Kudus dan Kabar Baik Penting bagi Gereja? Perjamuan Kudus dan Kabar Baik itu penting bagi gereja karena, pertama, Tuhan Yesus memerintahkannya - perintah untuk memberitakan Injil - Mat. 28:19-20 dan perintah untuk melaksanakan Perjamuan Tuhan - 1 Kor. 11:25. Selain Perjamuan Kudus dan Memberitakan Injil merupakan perintah Tuhan Yesus, juga menjadi selebrasi iman di dalam Yesus Kristus, di mana kita telah dibebaskan dari masa lalu yang gelap, sehingga kita bisa hidup secara pasti pada masa kini dan menatap masa depan dengan penuh pengharapan - 1 Kor. 10:16-17; 11:24-26; 11:26.
Warga Jemaat Sedang mempersiapkan
 3. Bagaimana sepantasnya mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus dan Pemberitaan Kabar Baik? Sikap yang tepat ketika mengikuti Perjamuan Kudus ialah menyingkirkan sikap yang tidak pantas - "...cara yang tidak layak ..." - 1 Kor. 11:27-29. Ada yang ikut Perjamuan Kudus tapi belum menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi - "tanpa mengakui tubuh Tuhan" - 1 Kor. 11:29. Ada yang tidak menguji hatinya secara benar di hadapan Tuhan ketika mengikuti Perjamuan Kudus - "...hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya ..." - 1 Kor. 11:28. Menumbuh-kembangkan cara hidup sebagi pengikut Yesus Kristus. Perjamuan Kudus mendorong kita untuk semakin mensyukuri kasih karunia Tuhan. Perjamuan Kudus seharusnya membuat hidup kita semakin lebih baik dari hari kemarin. Perjamuan Kudus seharusnya menyemangati kita untuk lebih peduli kepada sesama. Perjamuan Kudus seharusnya menggairahkan kita untuk menjadi saksi Yesus Kristus dimanapun kita berada. Hanya iman Kristen satu-satunya yang menyatakan bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah Allah. Perjamuan Kudus merupakan suatu anugerah yang besar diberikan pada setiap kita orang berdosa yang tidak layak menerimanya. Perjamuan Kudus menjadi momentum yang mulia bagi kita untuk memulihkan komitmen kita kepada Yesus Kristus dan pekerjaan-Nya di dunia ini.

Warga Jemaat Sedang Merayakan Perjamuan

Dalam setiap perayaan Perjamuan kudus, yang paling penting adalah HATI dari setiap individu yang tidak hanya makan roti dan minum anggur, melainkan bagaimana orang tersebut menerima Yesus Kristus sebagai Sang Juru Selamat penebus Dosa. Dalam misah pagi itu, Pendeta Yan Wambrauw, S.Th juga menjelaskan jika orang yang merasa dalam dirinya belum siap, sebaiknya jangan ia memaksa untuk mengambil bagian dalam Meja perjamuan karena (1 Kor.11:28), dank arena sesuai dengan  1 Kor.11:29), itu sangat berbahaya dalam hal ini akan membawa kutuk bagi dirinya sendiri.  Sungguh betapa bahagianya dalam Misah pagi tadi. Misah tersebut berjalan penuh hikma hingga selesai.
SELAMAT MERAYAKAN PESTA PERJAMUAN KUDUS.